Kamis, 01 Desember 2011

Sukses Dengan LBB Suprauno

Kesuksesan merupakan sesuatu yang membanggakan sekaligus membuat senang orang terdekat kita. Entah orang tua, saudara, kakak , adik dan lainnya.

Terkecuali dalam hal pendidikan. kalu kita mau sukses ya harus berusaha. harus mau bekerja keras, belajar dengan rajin dan tekun. kalau tidak begitu, maka hasil yang di dapat tidak bisa di harapkan sesuai dengan keinginan kita.

Oleh sebab itu harus ada cara jitu, solusi tepat dan langkah yang benar dalam menentukan sikap.

Jangan sampai salah pilih. Ambillah sesuatu yang jelas dan pasti, yang sudah melahirkan banyak tokoh sukses dalam melenggangkan prestasi didunia pendidikan.

Jangan pula anda bingung dalam menentukan pilihan mana yang cocok di pakai untuk menyukseskan prestasi dalam dunia pendidikan.!!

Kami dari lembaga bimbingan belajar suprauno menawarkan jasa les privat di daerah surabaya dan sidoarjo. kami memberikan jasa pengakaran di setiap jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, SNMPTN, DAN UMUM.

Selain itu kami juga , melayani semua pelajaran mulai dari agama islam, matematika , mipa ,ips fisika, kimia, biologi, akuntansi, ekonomi dan lain sebagainya.

Silahkan hubungi kami jika anda membutuhkannya melalui telepon: 833 14 333.

Rabu, 09 November 2011

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo adalah sebuah les privat yang di kelola oleh lembaga bimbingan belajar suprauno yang telah berpengalaman selama lima tahun membimbing dan mendidik siswa.

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo berada di jl kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya dan telah membuka cabang di sedati sidoarjo.

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo juga memberikan jasa les privat dengan mata pelajaran matematika ipa mipa ips fisika kimia biologi akuntansi ekonomi bahasa daerah bahasa jawa bahasa indonesia bahasa inggris geografi sejarah pkn komputer dan lain sebagainya.

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo dapat di hubungi dengan menelepon di : 833 14 333

Jumat, 14 Oktober 2011

Les privat bahasa inggris di sidoarjo

Les privat bahasa inggris di sidoarjo adalah les privat bagi siswa sma kelas 1, 2 dan 3 yang sedang mengalami kesusahan dalam pendidikannya di sekolah.

les privat bahasa inggris di sidoarjo adalah les privat yang ada di sidoarjo dan juga berada di daerah surabaya. Cabangnya juga berada di daerah sidoarjo dan surabaya.

les privat bahasa inggris di sidoarjo dapat anda datangi daerah kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya dan jaya sedati regency blok L 1A-1C.

les privat bahasa inggris di  sidoarjo telah berpengalaman selama bertahun tahun dalam mengelola sdm siswa yang bersekolah di sekolah menengah atas.

les privat bahasa inggris di sidoarjo juga dapat anda hubungi di no kami yang telah tersedia bagi anda di:
1. fleksi: 833 14 333
2. mentari 08585 24 555 88
3. IM3 : 0857 3683 8282

Les privat bahasa inggris sidoarjo

Les privat bahasa inggris sidoarjo adalah les privat bagi siswa sma kelas 1, 2 dan 3 yang sedang mengalami kesusahan dalam pendidikannya di sekolah.

les privat bahasa inggris sidoarjo adalah les privat yang ada di sidoarjo dan juga berada di daerah surabaya. Cabangnya juga berada di daerah sidoarjo dan surabaya.

les privat bahasa inggris sidoarjo dapat anda datangi daerah kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya dan jaya sedati regency blok L 1A-1C.

les privat bahasa inggris sidoarjo telah berpengalaman selama bertahun tahun dalam mengelola sdm siswa yang bersekolah di sekolah menengah atas.

les privat bahasa inggris sidoarjo juga dapat anda hubungi di no kami yang telah tersedia bagi anda di:
1. fleksi: 833 14 333
2. mentari 08585 24 555 88
3. IM3 : 0857 3683 8282

Senin, 10 Oktober 2011

Balita Diajarkan Calistung, Saat SD Potensi Terkena 'Mental Hectic'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anak usia di bawah lima tahun (balita) sebaiknya tak buru-buru diajarkan baca tulis dan hitung (calistung). Jika dipaksa calistung si anak akan terkena 'Mental Hectic'.

''Penyakit itu akan merasuki anak tersebut di saat kelas 2 atau 3 Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu jangan bangga bagi Anda atau siapa saja yang memiliki anak usia dua atau tiga tahun sudah bisa membaca dan menulis,'' ujar Sudjarwo, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PNFI Kemendiknas, Sabtu (17/7).

Oleh karena itu, kata Sudjarwo, pengajaran PAUD akan dikembalikan pada 'qitah'-nya. Kemendiknas mendorong orang tua untuk menjadi konsumen cerdas, terutama dengan memilih sekolah PAUD yang tidak mengajarkan calistung.

Saat ini banyak orang tua yang terjebak saat memilih sekolah PAUD. Orangtua menganggap sekolah PAUD yang biayanya mahal, fasilitas mewah, dan mengajarkan calistung merupakan sekolah yang baik. ''Padahal tidak begitu, apalagi orang tua memilih sekolah PAUD yang bisa mengajarkan calistung, itu keliru,'' jelas Sudjarwo.

Sekolah PAUD yang bagus justru sekolah yang memberikan kesempatan pada anak untuk bermain, tanpa membebaninya dengan beban akademik, termasuk calistung. Dampak memberikan pelajaran calistung pada anak PAUD, menurut Sudjarwo, akan berbahaya bagi anak itu sendiri. ''Bahaya untuk konsumen pendidikan, yaitu anak, terutama dari sisi mental,'' cetusnya.

Memberikan pelajaran calistung pada anak, menurut Sudjarwo, dapat menghambat pertumbuhan kecerdasan mental. ''Jadi tidak main-main itu, ada namanya 'mental hectic', anak bisa menjadi pemberontak,'' tegas dia.
Kesalahan ini sering dilakukan oleh orang tua, yang seringkali bangga jika lulus TK anaknya sudah dapat calistung. Untuk itu, Sudjarwo mengatakan, Kemendiknas sedang gencar mensosialisasikan agar PAUD kembali pada fitrahnya. Sedangkan produk payung hukumnya sudah ada, yakni SK Mendiknas No 58/2009. ''SK nya sudah keluar, jadi jangan sembarangan memberikan pelajaran calistung,'' jelasnya.

Sosialisasi tersebut, kata Sudjarwo, telah dilakukan melalui berbagai pertemuan di tingkat kabupaten dan provinsi. Maka Sudjarwo sangat berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti komitmen pusat untuk mengembalikan PAUD pada jalurnya. ''Paling penting pemda dapat melakukan tindak lanjutnya,'' jawab dia.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Srie Agustina, Koordinator Komisi Edukasi dan Komunikasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), menyatakan, memilih mensosialisasikan produk pendidikan merupakan bagian dari fungsi dan tugas BPKN untuk melakukan perlindungan terhadap konsumen.

Dalam hal ini, kata Srie, BPKN memprioritaskan sosialisasi pada anak usia dini. Sebab berdasarkan Konvensi Hak Anak, setiap anak memiliki empat hak dasar. Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan perlindungan dalam kerugian dari barang dan produk, termasuk produk pendidikan. ''Untuk itu sejak dini anak dilibatkan, karena di usia itulah pembentukan karakter terjadi,'' papar Srie.

Namun menurut Srie, mengedukasi tentang sebuah produk harus menggunakan metode khusus. Tidak dapat berwujud arahan dan larangan, namun dengan cara yang menyenangkan, salah satunya dengan festival mewarnai sebagai salah satu teknik untuk memberikan edukasi. ''Dengan mewarnai, mereka bisa terlibat dan merasa lebur di dalamnya, selain itu dalam gambar yang diwarnai tersebut disisipkan pesan-pesan yang ingin disampaikan,'' pungkasnya.
Redaktur: Endro Yuwanto
Sumber: viruscerdas.com

Senin, 26 September 2011

Les privat smea surabaya

Les privat smea surabaya adalah les untuk sekolah menengah kejuruan. Les privat smea surabayasangat penting bagi mereka yang sedang duduk di bangku smk.Les privat smea surabaya juga senantiasa memberikan yang terbaik bagi siswa yang bergabung di dalamnya.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh melalui Les privat smea surabaya ini . Diantaranya bisa meningkat kan prestasi, menambah wawasan, meningkatkan kepercayaan diri dan menumbuhkan rasa pd dalam mengerjakan tugas yang dia lakukan.

Seperti yang kita tahu bahwa smk merupakan jenjang pendidikan selevel dengan SMA. Sehingga dari sisi tingkat kesulitan dalam belajar membuat kita kebingungan sekaligus kelabakan dalam meningkatkan prestasi kita.

Oleh sebab itu kehadiran pendidikan di lingkungan kita harus kita tingkatkan . jangan malah di abaikan. pengabaian terhadap masalah pendidikan membuat hidup kita semakin susah bahkan menyusahkan orang lain.

Silahkan gabung bersama kami lembaga bimbingan belajar suprauno!!!

Alamat yang dapat anda datangi:
1. Jl kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya.
2. Jl jaya sedati regency blok L no 1A-1C sidoarjo

Atau menghubungi nomor kami:
1. fleksi : 833 14 333
2. IM3 : 0857 3683 8282
3.Mentari: 08585 24 555 88

Sabtu, 24 September 2011

Dewan Pers Akan Mediasikan Wartawan dan SMA 6

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Pers akan mengambil langkah-langkah mediasi usai menerima pengaduan resmi dari wartawan dan SMA 6. "Lusa atau minggu depan kami juga akan minta keterangan dari SMA 6. Kami juga akan undang kepolisian untuk menanyakan sudah sampai mana pengusutannya," kata Bagir Manan, Ketua Dewan Pers, di lantai 7 Gedung Dewan Pers, Selasa 20 September 2011.

Bagir menegaskan tetap akan menegakkan kebebasan pers sesuai dengan prinsip demokrasi. "Segala bentuk kekerasan mengganggu demokrasi," katanya.

Bagir menambahkan kasus kekerasan terhadap wartawan sudah berulang kali terjadi. Padahal peran wartawan sendiri sangat penting untuk melayani kepentingan publik. Karena itu, dia meminta agar setiap orang menghormati kemerdekaan pers. "Barang-barang yang sekarang hilang (kaset rekaman) agar dikembalikan, lalu lingkungan sekolah harus betul-betul mendidik muridnya agar memahami tentang hubungan yang baik dengan wartawan," ujarnya.

Menurut dia, kekerasan kepada wartawan sering terjadi karena banyak masyarakat yang tidak memahami tugas jurnalistik wartawan. Dia sangat menyayangkan kasus kekerasan yang dilakukan pelajar yang merupakan calon intelektual bangsa. "Saya takut kekerasan pelajar ini karena ada sistem pendidikan kita yang salah kurang pendidikan karakter yang baik,” ujarnya.
“Ilmu banyak tidak berguna kalau tidak ada behaviour, attitude yang mengajar disiplin dan tanggung jawab," ujarnya menambahkan.

Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo menyatakan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers bisa digunakan jika wartawan yang ada secara aktif sedang melakukan peliputan. Di dalam Pasal 4 ayat 3 tertuang untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.

Dia menjelaskan, Pasal 18 ayat 1 menyatakan setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta.

Agus mengingatkan siapa pun yang tidak puas dengan kinerja wartawan harus melaporkan ke media yang bersangkutan atau melapor ke Dewan Pers. Bukannya melakukan tindakan anarkistis. "Semoga ini menjadi pembelajaran sekolah-sekolah lain saat terjadi hal seperti ini," kata Agus.

ARYANI KRISTANTI

Sumber: tempointeraktif

Kurikulum Kejar Target Bisa Jadi Penyebab Tawuran Pelajar

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak (PA) menuding kurikulum pendidikan yang statis dan kejar target menjadi penyebab suburnya tawuran peserta didik sekolah. Kurikulum dinilai tidak menyenangkan dan membuat jenuh. "Siswa melampiaskan kejenuhan ke hal negatif seperti tawuran," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, Rabu, 21 September 2011.

Arist mengatakan kurikulum pendidikan harus menyenangkan dan memiliki pilihan. Tidak cuma belajar matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. "Harus ada kurikulum pilihan yang menyenangkan bagi siswa," ujarnya.

Bagi Arist, dunia anak itu dunia bermain. Amat kental dengan nilai spontanitas dan semangat. Jika unsur-unsur tadi tidak terpenuhi jangan harap kecerdasan anak tumbuh optimal. "Termasuk kecerdasan emosi," tuturnya.

Dalam pandangannya budaya kekerasan siswa tumbuh dari perilaku orang tuanya sendiri. Banyak kekerasan yang dilihat anak dari perilaku orang tuanya, baik di rumah maupun di jalanan. "Lihat saja umpatan seorang ayah di depan anaknya sendiri kepada sopir angkutan. Itu kasar sekali," kata Arist memberi contoh.

Di sisi lain, tambah dia, dominasi televisi yang menayangkan kekerasan ormas dan elite politik juga turut menanamkan budaya itu ke siswa. "Itulah kenapa siswa gampang terprovokasi."

Menurut Arist, wartawan dan pihak SMA Negeri 6 jangan cuma sebatas saling menuntut. Harus ada restorasi kasus yang membuahkan jalan keluar bagi keduanya. "Kerja wartawan dilindungi. Tapi anak-anak juga harus dilindungi," katanya.

Dua hari lalu terjadi tawuran antara para wartawan dan siswa SMA 6. Tawuran itu merupakan buntut dari insiden pengeroyokan terhadap Oktaviardi, juru kamera Trans 7, yang terjadi Jumat, 16 September 2011. Oktaviardi mengaku dipukuli puluhan siswa SMA 6 usai merekam aksi tawuran SMA 6 dan SMA 70.

HERU TRIYONO

Jumat, 23 September 2011

Disendikpora Tunggu Sekolah Serahkan Data Siswa

Solo, CyberNews. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) Kota Surakarta menunggu sekolah yang belum menyerahkan data jumlah siswa yang diterima, hingga Agustus. Ditargetkan akhir bulan data tersebut, sudah diterima Dispendikpora.
Kepala seksi kurikulum pendidikan menengah Dispendikpora, Budi Setiono Adi mengungkapkan, pasalnya masih ada sekolah yang belum juga menyerahkan datanya. Meskipun hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di sekolah masing-masing, telah masuk sejak Juli lalu.
"Hingga pertengahan Agustus ini kami masih terus menunggu. Pokoknya akhir bulan sudah selesai," tutur Budi ketika ditemui di sela-sela kegiatan "Cerdas Sermat Bahaya Dampak Nikotin" untuk jenjang sekolah menengah tingkat kota di SMK N 2 Kamis (18/8).
Menurut Budi, data yang ditunggu adalah jumah siswa yang diterima dari dalam maupun dari luar kota. Selain itu juga berapa jumlah rombel masing-masing sekolah.
Dari data tersebut akan dapat diketahui seberapa besar sekolah menerima siswa. Apakah jumlah rombel juga sesuai dengan ketentuan yang tertulis pada petunjuk teknis pelaksanaan PPDB yang telah diterbitkan dispendikpora atau tidak. "Selanjutnya data yang telah terkumpul ini akan kami serahkan ke provinsi. Untuk melaporkan jumlah siswa yang ada di Solo itu sendiri," terang dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika data yang dibutuhkan oleh Dispendikpora itu, akan sangat berguna ketika nantinya ada bantuan pendidikan untuk Solo. Mengingat seperti biasanya, penyerahan bantuan pada masing-masing kota atau kabupaten disesuaikan dengan jumlah peserta didiknya. "Kami harap sekolah yang belum menyerahkan segera.
Biar setiap pekerjaan Dispendikpora bisa tepat pada waktunya." Berbeda, terkait acara "Cerdas Sermat Bahaya Dampak Nikotin" itu Budi mengatakan, jika kegiatan tersebut untuk membangun kesadaran akan bahaya merokok. Setelah mengetahui bahaya-bahaya rokok, peserta didik yang juga merokok dapat berhenti. Serta bisa memberikan pengertian pada teman lainnya.
"Karena pengaruh rokok sendiri bisa mengurangi konsentrasi belajar. Dan jangan sampai itu terus menerus terjadi. Biar ke depan prestasi peserta didik, khususnya di Solo bisa lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya," pungkas dia.
( Asep Abdullah / CN32 / JBSM )

sumber: suaramerdeka.com